Selasa, 22 Desember 2009

LINGKUNGAN GEOGRAFIS

USAHA MANUSIA UNTUK MENGENALI

PERKEMBANGAN LINGKUNGAN 2

A. Kondisi Geografis

Setiap wilayah memiliki kondisi geografis dan penduduk yang berbeda. Setiap wilayah memiliki ciri khas tersendiri. Kondisi geografis dan penduduk suatu daerah antara lain dapat dipelajari melalui peta. Bagaimanakah pengaruh kondisi geografis terhadap kondisi penduduk?

Berikut ini adalah contoh-contoh keterkaitan antara kondisi geografis dengan keadaan penduduk, yaitu:

  1. Wilayah yang subur cenderung dipilih penduduk sebagai tempat tinggal, sehingga kepadatan penduduk di daerah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan di wilayah yang kurang subur.
  2. Wilayah yang kondisi airnya memadai, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya, cenderung menjadi tempat pemusatan penduduk.
  3. Wilayah yang memiliki potensi bencana alam yang tinggi seperti banjir, longsor, cenderung dihindari penduduk.
  4. Wilayah yang cuacanya ekstrim seperti di daerah kutub dan gurun jumlah penduduknya sangat kecil.

B. Kondisi Penduduk

Penduduk memiliki peranan yang penting dalam pembangunan. Tingkat kemajuan suatu daerah sangat tergantung dari kualitas penduduknya. Penduduk merupakan potensi, tetapi sekaligus beban bagi suatu daerah. Kondisi penduduk meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan kondisi sosial ekonomi.

  1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk mengalami perubahan setiap harinya. Hal itu dipengaruhi oleh tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan migrasi. Jumlah penduduk yang besar harus diimbangi dengan penyediaan berbagai kebutuhan hidup seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, fasilitas pendidikan, lapangan kerja, dan berbagai kebutuhan lainnya. Apabila kebutuhan hidup tersebut tidak terpenuhi secara layak akan menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Pengangguran dan kemiskinan pun semakin meningkat.

  1. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk dan luas wilayah. Di Indonesia, kepadatan penduduknya terdapat perbedaan mencolok antara Jawa dan luar Jawa. Kepadatan penduduk di Jawa sangat tinggi, sedangkan di luar Jawa sangat rendah. Padahal luas Pulau Jawa lebih kecil dibandingkan Pulau Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Selain itu, terdapat perbedaan yang cukup besar kepadatan penduduk di daerah perdesaan dan perkotaan. Kepadatan penduduk di daerah perdesaan lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Kepadatan penduduk yang tinggi di perkotaan disebabkan banyaknya para pendatang dari daerah lain terutama dari perdesaan. Mereka berusaha mendapatkan penghidupan yang layak di daerah perkotaan.

  1. Kondisi Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi penduduk dapat diamati dari tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kondisi ekonomi penduduk. Kondisi ekonomi penduduk mempengaruhi tingkat kesejahteraannya. Penduduk dengan tingkat ekonomi tinggi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Mereka mampu mendapatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan dengan baik. Sementara itu, penduduk yang memiliki tingkat ekonomi rendah tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Mereka hidup dalam kemiskinan.

Bagaimana Bentang Alam Mempengaruhi Budaya dan Kependudukan?

Bentang alam membentuk suatu kondisi biofisik yang mempengaruhi pola hidup penduduknya. Pengaruh bentang alam tersebut antara lain terwujud dalam penggunaan lahan, kondisi perekonomian, bahkan pola rumah mukim.

  1. Kehidupan di Pegunungan Kapur

Pegunungan maupun perbukitan karst (Conical Hill) terdiri atas bukit-bukit batu gamping yang berbentuk membulat dan kerucut. Antara bukit-bukit tersebut terdapat lembah-lembah yang relatif sempit yang dikenal dengan dolina, yang dapat juga terisi air hingga membentuk telaga atau danau kecil. Kondisi seperti ini mempengaruhi persebaran permukiman.

Apabila dilihat secara makro permukiman yang terbentuk mempunyai pola tersebar. Jarak antarpermukiman relatif jauh, demikian juga jarak antarrumah satu dengan rumah yang lain. Akan tetapi, pada tempat-tempat yang terdapat sumber air, jarak antarrumah relatif dekat, dan membentuk persebaran rumah yang mengelilingi sumber air, baik telaga atau air tanah yang berupa sumur maupun sungai bawah tanah. Jadi secara umum pemukiman penduduk di daerah ini berbentuk memusat (aglomerated rural settlement)

Pada umumnya mata pencaharian penduduk sangat terkait dengan kondisi lahan yang sebagian besar berupa lahan kering. Contohnya petani di lahan kering. Ketersediaan air di pegunungan kapur dapat terdeteksi dari pola pengalirannya. Air hujan yang jatuh ke permukaan Bumi meresap ke dalam tanah dan melarutkan batuan-batuan yang dilaluinya. Proses inilah yang akhirnya membentuk gua dan sungai bawah tanah. Keberadaan sungai bawah tanah otomatis akan mengurangi aliran permukaan. Akibatnya, wilayah pegunungan kapur tampak kering. Sementara itu, untuk mengambil air dari sungai bawah tanah umumnya sulit karena kedalaman sungai. Kurangnya ketersediaan air tersebut membuat wilayah ini kering, penggunaan lahannya pun menjadi terbatas. Kegiatan pertanian juga tidak berkembang karena pada umumnya pengairan hanya mengandalkan hujan.

  1. Kehidupan di Dataran Rendah

Pada umumnya dataran rendah di Indonesia merupakan dataran hasil endapan oleh air atau sering disebut dataran aluvial. Biasanya dataran aluvial mempunyai tanah yang subur dan sangat baik untuk daerah pertanian, permukiman, atau juga untuk industri. Hal ini didukung dengan ketersediaan air di dataran rendah yang umumnya melimpah karena endapan aluvium yang ada mampu menyerap dan menahan air di dalamnya. Bentang alam ini pada umumnya mempunyai udara yang panas. Akibatnya, bentuk rumah di daerah ini memiliki ventilasi yang lebar dan banyak sehingga memudahkan sirkulasi udara. Jenis pakaian juga dipilih dari kain yang relatif tipis dan menghindari pakaian dari bahan yang tebal.

Wilayah dataran rendah pada umumnya tanah relatif luas. Akibatnya, sarana dan prasarana mudah dibangun, tanahnya relatif subur, dan mempunyai cadangan air yang cukup banyak. Semua itu mendukung pertumbuhan daerah dataran rendah menjadi sebuah kota. Selain itu, juga mengakibatkan mata pencaharian penduduk lebih bervariasi.

  1. Kehidupan di Pegunungan dan igir (Ridge)

Pegunungan merupakan rangkaian gunung yang terdiri atas puncak dan punggung gunung yang dipisahkan oleh lembah. Di sepanjang lembah inilah awal berkembangnya permukiman yang kemudian membentuk pola memanjang di jalur lembah. Terjadinya pola permukiman memanjang dipengaruhi oleh faktor kesuburan tanah dan ketersediaan air. Saat ini, permukiman tidak hanya di sepanjang lembah, tetapi meluas di lereng yang aman dengan pola menyebar. Kondisi sosial ekonomi di wilayah ini lebih beragam daripada di pegunungan kapur. Perwujudan penggunaan lahan juga beragam, tidak hanya berupa pertanian lahan kering. Pertanian dengan irigasi banyak terdapat di pinggiran sungai di wilayah lembah atau di lereng punggung gunung. Sistem pertanian terasering banyak diterapkan di wilayah pegunungan.

  1. Kehidupan di Pesisir

Sebagai kawasan yang dikenal dengan negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak potensi keindahan alam pantai yang menakjubkan. Keindahan tersebut merupakan paduan dari hamparan biru laut yang luas dan daerah pantai sepanjang tepi pulau. Daerah pantai sering dijadikan sebagai tempat melepas lelah, menghilangkan stres, bermain, dan berlibur. Tidak heran banyak daerah pantai berkembang menjadi objek wisata.

Genangan air laut terhadap daratan pantai yang terus berubah, memungkinkan pemilahan zona bagi pesisir. Perubahan daratan pantai dipengaruhi oleh pola pergerakan pasang surut air laut. Perubahan ini mempengaruhi ketersediaan sumber daya kawasan pesisir. Mata pencaharian penduduk yang khas di kawasan pesisir adalah nelayan. Namun, masih banyak jenis mata pencaharian yang lain seperti petambak, pembudidayaan rumput laut dan karang mutiara, serta pelaut. Kemudahan hubungan dan akses yang terbuka dengan luar daerah menjadikan wilayah pesisir cepat berkembang. Pelabuhan, lokasi industri, dan kota juga mudah berkembang di wilayah pesisir.

C. Adaptasi Penduduk Terhadap Kondisi Geografis

Cara beradaptasi terhadap kondisi geografis berbeda-beda. Bagaimana cara adaptasi manusia terhadap keadaan geografisnya? Samakah jawabanmu dengan materi berikut!

Pengaruh kedaan geografis dapat diamati pada sifat-sifat penduduknya. Selain itu, dapat dilihat dari upaya manusia untuk dapat hidup sesuai dengan lingkungan geografisnya. Upaya manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan geografi disebut adaptasi. Kemampuan seseorag untuk beradaptasi dengan lingkungan disebut adaptabilitas. Seseorang yang mempunyai adaptabilitas tinggi mudah menyesuaikan dengan berbagai macam keadaan. Serta mempunyai peluang besar untuk berhasil dalam kehidupannya.

Adaptasi manusia terhadap keadaan geografinya dapat dibedakan menjadi adaptasi fisiologi, morfologi, budaya, dan bahan makanan, dan psikologis.

1. Adaptasi Fisiologis

Adaptasi fisiologis diartikan sebagai sifat fisik manusia yang mampu menyesuaikan dengan keadaan alam sekitarnya. Penduduk pegunungan biasanya mempunyai paru-paru yang lebih besar dibandingkan dengan paru-paru penduduk pantai atau perkotaan. Hal ini dikarenakan dr daerah pegunungan kadar oksigen di udara rendah. Akibatnya, paru-paru membesar sehingga dapat mendapatkan oksigen yang cukup. Penduduk di daerah hulu sungai terbiasa minum air mentah karena sungai-sungainya masih bersih, oleh karena itu mereka kebal terhadap penyakit flu dan batuk.

2. Adaptasi Morfologis

Adaptasi morfologis diartikan sebagai penyesuaian bentuk tubuh terhadap kondisi geografisnya. Orang-orang Eskimo yagn hidup di sekitar Kutub Utara mempunyai bentuk tubuh pendek dan kekar. Dengan bentuk seperti itu, pelepasan panas badan lebih kecil Sebaliknya, orang-orang Masai di gurun-gurun Afrika bentuk tubuhnya tinggi langsing. Dengan bentuk tubuh demikian, pelepasan panas badan lebih banyak sehingga mereka tidak kepanasan.

3. Adaptasi Budaya

Adaptasi budaya diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan pendudukdalam menyikapi keadaan alamnya sehingga terbentuk berbagai kebudayaan. Misalnya, bentuk rumahorang Eskimo yang kecil, pendek, tanpajendela, dan beratap bulat berguna untuk menanggulangi udara dingin dan beratnya salju yang menempel di bagian luar.

Rumah orang-orang Saudi Arabia ukurannya sempit, bertingkat, tanpa kanopi (atap), lantai paling atas digunakan sebagai tempat jemuran, antene, dan aircondition (AC). Hal itu disebabkan kondisi geografisnya berupa tanah yang berbatu-batu dan hampir tidak pernah mendapat hujan,

4. Adaptasi Bahan Makanan

Adaptasi bahan makanan diartikan bahwa makanan di berbagai daerah berbeda-beda sesuai dengan bahan yang tersedia di alam sekitar. Penduduk daerah pegunungan lebih banyak makan tumbuh-tumbuhan, penduduk pantai makan ikan, dan penduduk daerah padang rumput makan d a g i n g .

5. Adaptasi Psikologi

Adaptasi psikoiogis diartikan sebagai psikis atau sifat kejiwaan seseorang terhadap kondisi geografis lingkungannya. Daerah yang datar, tanahnya subur, iklimnya baik, penduduknya berwatak halusT lemah lembut, santai, tidak terbiasa bekerja keras, dan lebih mengutamakan harga diri. Sebaliknya, daerah yang berbukit-bukit, kurang subur, kurang air, dan gersang maka penduduknya berwatak keras, kurang sopan santun, terbiasa bekerja keras, dan lebih mengutamakanterpenuhinya kebutuhan pokok.

Hasil adaptasi ini dapat menjadi karakteristik seseorang yang tidak rnudah untuk berubah. Banyak orang yang tidak dapat menyesuaikan dengan kondisi geografi di tempat yang berbeda dengan tempat asalnya. Misalnya, orang gunung tidak hanya dapat makan ikan, orang pantai tidak hanya dapat makan sayuran, dan orang Indonesia di luar negeri tidak hanya makan roti.

Kesulitan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya menimbulkan perilaku yang tidak sesuai dengan lingkungan sehingga dapat menimbulkan perilaku yang tidak sesuai atau berlawanan dengan sekitarnya. Kesulitan disebabkan dengan maladaptif. Tindakan maladaptif berakibat menyusutkan atau membahayakan bagi diri sendiri dan juga orang lain.

Uji Kompetensi

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Ketergantungan alam yang sangat tinggi dialami pendudukdi....

a. pegunungan c. kelurahan

b. pedesaan d. perkotaan

2. Nelayan bermata pencaharian di daerah....

a. pegunungan c. dataran
b. lereng d. pantai

3. Lembah sempit diantara perbukitan kapur disebut….

a. sungai bawah tanah c. dolina

b. mata air d. gua

4. Di daerah dataran rata-rata bersuhu ....

a. 16°C-21 °C c. 28°C-33°C

b. 22°C-27°C d. 34°C-39°C

5. Lahan sengkedan banyak dilakukan petani di daerah....

a lereng c. pantai
b. lembah d. gunung

6. Kabupaten Pekalongan memiliki wisata pantai di daerah....

a. Karangdadap c. Siwalan

b. Wiradesa d. Sragi

7. Karena hulu sungainya masih bersih, maka penduduk langsung meminum airnya. Merupakan contoh adaptasi....

a. bahan makanan c. psikologis

b. morfologi d. fisiografis

8. Contoh adaptasi budaya adalah ....

a. kebiasaan makanan c. bentuktubuh

b. bentuk rumah d. watak seseorang

9. Rumah di kecamatan Buaran umumnya berbentuk....

a. lebar c. tinggi
b. sempit d. pendek

10. Rumah di Kecamatan Paninggaran umumnya berbentuk....

a. lebar c. pendek
b. tinggi d.sempit

11. Kondisi geografis suatu wilayah didasarkan pada. . . .

a. kondisi sosial ekonomi c .lingkungan alam

b. keadaan penduduk d. garis lintang

12. Di bawah ini yang menunjukkan kondisi geografis suatu wilayah adalah ….

a. letak c. jumlah penduduk

b. kepadatan penduduk d. tingkat kesehatan

13. Skala yang ada pada suatu peta dapat digunakan untuk ….

a. mengetahui kepadatan penduduk

b. mengukur kedalaman laut

c. mengenali bentang alam

d. menghitung luas

14. Iklim suatu wilayah pada peta dapat diketahui dari ….

a. garis lintang c. legenda

b. bujur d. simbol

15. Indonesia terletak di antara dua samudra dan dua benua. Pernyataan tersebut menunjukkan kondisi ….

a. geografis c. sosial ekonomi

b. penduduk d. pendidikan

16. Di bawah ini termasuk kenampakan bentang budaya, kecuali ….

a. tempat ibadah c. permukiman

b. jalan raya d. sungai

17. Kenampakan :

1) Perbukitan 4) Rawa

2) Sungai 5) Jalan raya

3) Permukiman 6) Perkebunan

Dari data tersebut yang termasuk bentang alam adalah . . . .

a. 1), 2), dan 6) c. 4), 5), dan 6)

b. 1), 2), dan 3) d. 1), 2), dan 4)

18. Gambar A di bawah ini mencerminkan relief ….

a. lembah c. dataran

b. bukit d. cekungan

19. Di wilayah punggung gunung (igir), aktivitas manusia hampir tidak kerkembang. Hal ini karena ….

a. ketersediaan air kurang

b. wilayah rawan erosi dan labil

c. vegetasi tidak berkembang

d. tingkat pelapukan belum lanjut

20. Pola permukiman yang terbentuk di kawasan karst (conical hill) yaitu ….

a. memanjang mengikuti sungai

b. memanjang mengikuti jalan

c. pada lembah

d. memanjang mengikuti pola aliran

A. Jawablah !

1. Wilayah yang kondisi airnya memadai, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya, cenderung menjadi ….

2. Tingkat kemajuan suatu daerah sangat tergantung dari ….

3. Wilayah di Indonesia yang kepadatan penduduknya sangat tinggi adalah ….

4. Pemukiman penduduk di daerah pegunungan kapur adalah ….

5. Pada umumnya dataran rendah di Indonesia merupakan dataran hasil endapan oleh air atau sering disebut ….

6. Dataran aluvial merupakan jenis tanah yang ….

7. Rangkaian gunung yang terdiri atas puncak dan punggung gunung yang dipisahkan oleh lembah disebut ….

8. Sistem pertanian yang banyak diterapkan di wilayah pegunungan adalah ….

9. Mata pencaharian penduduk yang khas di kawasan pesisir adalah ….

10. Kebiasaan-kebiasaan penduduk dalam menyikapi keadaan alamnya sehingga terbentuk berbagai kebudayaan disebut ….

B. Essay !

1. Tuliskan 2 contoh keterkaitan antara kondisi geografis dengan keadaan penduduk !

Jawab : ………………………………………………….......................

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

2. Jelaskan bentuk rumah dan jenis pakaian penduduk di daerah dataran rendah !

Jawab : ………………………………………………….......................

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

3. Jelaskan pengertian terasering !

Jawab : ………………………………………………….......................

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

4. Sebutkan macam-macam adaptasi manusia terhadap keadaan geografis !

Jawab : ………………………………………………….......................

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

5. Jelaskan pengertian adaptasi budaya dan berilah contohnya !

Jawab : ………………………………………………….......................

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..